-->

Pengertian Dakwah Dalam Pandangan Hukum, Islam, Budaya dan Al-Qur'an

Pengertian Dakwah Dalam Pandangan Islam, Budaya dan Al-Qur'an

Eureka Pendidikan. Secara etimologi Dakwah berasal dari bahasa Arab yang دعا-يدعو menjadi bentuk masdar دعوة yang berarti Seruan, Ajakan, atau Panggilan. Seruan yang digunakan dalam Dakwah bertujuan untuk mengajak seseorang baik dalam melaksanakan sesuatu kegiatan atau dalam merubah pola serta kebiasaan hidup. Dari kata Seruan, Dakwah memiliki banyak arti yang mampu digunakan secara luas tidak hanya dalam Agama, dimana kata Dakwah sering digunakan namun Seruan yang diberikan mampu dimaknai dalam hal konkret maupun negatif. 

Penggunaan kata Dakwah merujuk ajakan, atau seruan yang disampaikan kepada seseorang untuk berubah kearah yang lebih lebih baik. Asal kata Dakwah yang berasal dari bahasa Arab dan juga dibawa oleh orang arab membuat kata Dakwah sendiri telah mengalami pergeseran makna. Pergeseran makna Dakwah menjadi meruncing hanya pada Seruan yang dilaksanakan oleh seseorang dalam Ajaran Islam. Dalam kehidupan sehari-hari, kata Dakwah memiliki dua arti kata yakni negatif dan juga konkret yang secara sederhana dapat diartikan 


  • Dakwah : Menyampaikan sesuatu 
  • Pendakwah : Orang yang menjatuhkan tuduhan 
  • Terdakwa : Orang yang kepadanya telah dikenakan tuduhan, 
  • Berdakwah : Kegiatan agama untuk memberikan kebenaran 
  • Mendakwa : Kegiatan proses pembacaan tuduhan sebelum dijatuhkan sanksi atau hukuman 
  • Mendakwai : Mengajarkan seseorang wacana kebenaran secara langsung 

Beberapa kata Dakwa yang ada di atas bahkan memiliki makna dan posisi berbeda. Dakwah mampu menjadi seseorang sebagai objek yang menjatuhkan hukuman dan mampu juga menjadi orang yang dijatuhi hukuman.



Penggunaan Kata Dakwah dalam Al'quran.


Penggunaan kata Dakwah sendiri di dalam Al-Qur'an memiliki fungsi dan peranan yang berbeda. Kata Dakwah di dalam Al-Qur'an digunakan sebanyak 198 kali dan Dakwah sendiri tidak merujuk pada satu arti akan tetapi merujuk pada beberapa arti kata. Kata Dakwah dalam Al-Qur'an digunakan dalam bentuk: 

1. Dakwah sebagai Ajakan

Kata Dakwah merujuk pada undangan yang dilakukan seseorang biar orang lain mengikuti keinginan. Ajakan mampu disampaikan melalui ceramah atau nasihat secara individu biar seseorang bersedia untuk melaksanakan apa yang dikehendaki si Pendakwah. Dalam kasus ini baik atau buruknya isi dari Dakwah bergantung pada si penyampai atau orang yang berdakwah. Pada Suarat An-Nahl ayat 125 menjelaskan bahwa serulah kepada mereka biar menjadi bijak dan mencar ilmu dalam hal kebaikan. 

2. Dakwah sebagai Doa

Nabi nuh yaitu nabi yang berdakwa dengan salah satu cara Berdoa kepada Allah. Tujuan dari Do'a yang disampaikan nabi Nuh biar umatnya dapat kembali ke jalan yang benar sehingga Yang Mahakuasa tidak menjatuhkan hukuman kepada kaumnya berupa banjir yang sangat besar. Kata Dakwah dapat diartikan yaitu sebagai usaha yang dilakukan seseorang biar do'a yang disampaikan kepada Yang Mahakuasa S.W.T dikabulkan. Kajian dalam bahasa konotatif yaitu Sogokan yang ditujukan Kepada sang pencipta. 

3. Dakwah sebagai Tuduhan

Penjatuhan hukuman atas seseorang yaitu pendakwaan, dalam hal hal kata Dakwah digunakan dalam mewakili kata tuduhan. Dalam Bahasa Indonesia, Terdakwa akan merujuk pada orang yang telah dijatuhkan hukuman atau status yang setingkat lebih tinggi dari tersangka. 

Selain dari ketiga kata di atas, di dalam Al-Qur'an juga dijelaskan mengenai kata dakwah sebagai bentuk: 
  1. Aduan atau memanggil seseorang untuk memberikan keluh dan kesahnya. 
  2. Permintaan atau memiliki makna yang hampir sama dengan do'a namun pendekatan kata yang lebih umum. 
  3. Mengundang atau seruan yang bersifat undangan yang mengajak seseorang menghadiri acara. 
  4. Merujuk pada kejadian dimana Malaikat Israfil yang mengundang insan untuk berkumpul di Padang Masyhar 
  5. Gelar dan Sebutan yang digunakan untuk memanggil seseorang 
  6. Merujuk pada anak yang angkat yang tidak bukan berarti anak kandung sendiri. 

Pengertian Dakwah Secara Terminologis.

Dalam artian terminologies lebih cenderung diartikan sebagai usaha yang dilakukan oleh seorang pendakwah biar kembali ke jalan yang benar. Dalam pembahasan ini pendakwa merujuk pada seseorang muballigh atau penceramah yang memberikan Dakwah*. Penggunaan kata dakwah hanya merujuk pada undangan yang disampaikan oleh penceramah dalam agama Islam alasannya yaitu asala bahasa Arab yang sangat erat dikaitkan sebagai asal dan daerah agama Islam berkembang.

Dari beberapa pendapat Ahli, menyerupai Salahuddin Sanusi, Timur Djaelani, Thoha Yahya Omar, Hasymi dan Abdul Karim hanya memberikan kata Dakwah dalam redaksi yang berbeda namun arti yang dimaksud yaitu seruan yang berupa penyampaian larangan serta perintah Yang Mahakuasa agama seseorang menghindari tindakan yang dapat menghasilkan Dosa. Dalam kajian dawkah pada kasus ini, Dakwah juga mampu digunakan dalam memberikan bahaya yang diberikan saat seseorang tidak melaksanakan sesuatu yang baik di mata Agama.

Dalam Buku Dustur Dakwah, A. Hasmy menjelaskan pengertian dakwah menurut Al-qur'an sebagai seruan yang mengajak seseorang meyakini dan mengamalkan aqidah serta menegakkan Syariat Islam. Seruan ini dalam bentuk verbal maupun perbuatan adapun metode yang digunakan mampu banyak sekali macam. Syekh Ali Mahfud menjelaskan bahwa Dakwah yaitu suatu proses perlindungan Motivasi kepada objek dakwah dalam hal insan untuk melaksanakan kebaikan sesuai dengan petunjuk. Seruan dalam dakwah identik dengan melaksanakan kebajikan dan mencegah daripada kemungkaran. Tujuan dari pelaksanaan ini untuk mencapai kebahagian dunia dan Akhirat.

Jenis dan Metode Dakwah


Fiqhud-dakwah
Fihud Dakwah artinya yaitu suatu proses memahami aspek serta tatacara yang bekerjasama dengan dakwah, Tujuan ini yaitu memberikan suatu kabar atau seruan dengan cara-cara yang benar sehingga terhindar dari perbuatan Fasiq. Anjuran dalam memberikan dakwah yang sesuai dengan kebenaran Islam dalam memberikan Risalah al islamiyah.

Dakwah fardiah
Dakwah fardiah yaitu suatu metode dakwah yang ditujukan kepada kelompok kecil orang dan disampaikan secara terbatas. Dakwah Fardiah disampaikan tanpa berkala sehingga proses penyampaian tidak terstruktur dengan baik dari segi tata tertib. Metode dakwah menyerupai dapat berupa menasehati orang lain saat melaksanakan kesalahan secara pribadi dalam bentuk teguran, proposal atau teladan dalam melaksanakan sesuatu. Dalam hal ini juga dapat dikategorikan menyerupai menjenguk orang yang sakit, menunjukkan ucapan selamat atau tahniah menyerupai program kelahiran atau tasmiyah.

Dakwah ammah
Dakwah Ammah yaitu berdakwah dengan cara memberikan sesuatu secara verbal keapad orang banyak. tujuan dari Dakwah Amma yaitu menanamkan sebuah faham biar orang yang mendengar terpengaruh dengan ucapan yang disampaikan. Contoh dari Dakwah amma mampu dalam bentuk ceramah atau dalam ranah yang lebih formal yaitu Khutbah alasannya yaitu memiliki rukun yang harus dilaksanakan tertib.

Dakwah bil-lisan
Dakwah bil-lisan hampir sejenis dengan Dakwah Ammah, metode penyampaiannya disampaikan secara lisan. Kata verbal merujuk pada kata ceramah atau komunikasi menggunakan pengecap atau ucapan. Dakwah jenis ini menjadi efektif bila disampaikan berkaitan dengan hari ibadah menyerupai hari raya idul fitri, idul adha ataupun pada hari jum'at.

Dakwah bil-Haal
Dakwah bil al-hal merupakan metode dakwah dengan menunjukkan teladan melalui perbuatan secar a langsung. Dakwah bil Hal ini bertujuan biar orang-orang mengikuti jejak dari si pendakwah atau Da'i. Dari beberapa kajian psikologi, hal yang paling besar lengan berkuasa yaitu dakwah Bil-Haal alasannya yaitu menunjukkan sesuatu yang mampu dilaksanakan dan lebih mudah membuat orang lain percaya melalui perbuatan dibandingkan dengan lisan.

Dakwah bit-tadwin
Dakwah bit-tadwin yaitu sebuah metode dakwah yang dilakukan melalui tulisan. Metode dakwah ini disampaikan dengan cara menuliskan penjelasan mengenai seruan yang hendak disampaikan. Seruan tersebut boleh dituliskan dalam banyak sekali media yang populer digunakan orang banyak sehingga mudah untuk dibaca, menyerupai menuliskan dalam buku, media sosial, blog dan sejenisnya. Nabi Muhammad pernah bersabda bahwa "sesungguhnya Tinta pada ulama lebih baik dari darah para Syuhada".

Dakwah bil hikmah
Dakwah bil pesan yang tersirat yaitu memberikan seruan secara arif dan juga bijaksana. Memberikan kesempatan bagi para pendengar untuk mengambil keputusan sendiri dan tidak dengan melalui paksaan sehingga pelaku benar-benar melaksanakan alasannya yaitu Allah. Menyampaikan dakwah secara persuasif dan membuat tersadar dengan sendirinya. Metode dakwah ini yaitu metode dakwah yang paling sulit namun paling bermakna, biasanya ditujukan pada mereka yang belum memeluk agama Islam.

*Seruan dalam berbuat kebaikan yang sesuai dengan yang diperintahkan oleh agama. 
** Konotasi dalam artian telah melaksanakan tindakan pidana.


Sumber http://www.eurekapendidikan.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pengertian Dakwah Dalam Pandangan Hukum, Islam, Budaya dan Al-Qur'an"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel