-->

Jeanne Villepreux-Power, Seorang Istri Yang Memecahkan Misteri 2000 Tahun

Pada tahun 1830-an, Jeanne Villepreux-Power memecahkan sebuah misteri berusia 2000 tahun mengenai gurita bercangkang.

Argonauts pembuat gambar
Comingio Merculiano (1845–1915)
dalam Jatta Giuseppe Lisensi: Public Domain
Seiring dengan hempasan ombak, di atas bahtera Jeanne Villepreux-Power merapihkan gaun panjangnya. Ia sudah menunggu di sana selama 3 jam, sembari berupaya untuk tidak mengganggu gurita bercangkang mungil yang berada dalam kandang di dalam air. Ia hampir mengalah ketika sang argonaut tiba-tiba menjulurkan  kaki-kakinya. Ia memungut sebuah bagian cangkang, meletakkannya di atas lubang di permukaan cangkangnya sendiri, kemudian membuangnya. Selama beberapa menit ia mencoba-coba beberapa bagian cangkang sampai ia menemukan tambalan yang pas, dan menempelkannya.

Villepreux-Power sangat gembira, alasannya yaitu ia tahu bahwa ia telah menyaksikan sesuatu yang belum pernah disaksikan orang lain sebelumnya. Ia telah memecahkan suatu misteri yang telah berusia 2000 tahun mengenai, apakah argonaut membuat cangkangnya sendiri atau ia mengambil cangkang binatang lain, ibarat yang dilakukan umang-umang.

Tidak ada seorang pun yang pernah melatih Villepreux-Power untuk melaksanakan eksperimen, iapun tidak pernah mengenyam pendidikan ilmu pengetahuan alam. Putri seorang tukang sepatu ini dilahirkan tahun 1794. Akan tetapi ia berhasil menjadi spesialis biologi kelautan yang ternama, dan hasil pekerjaannya banyak disanjung orang sampai ketika ini. Ia membuat apa yang ketika ini kita kenal sebagai akuarium dan merupakan pemrakarsa budidaya ikan akuakultur. Pencapaian ini pada awalnya nampak tidak mungkin alasannya yaitu ia tumbuh Juillac, Perancis, yang jauh dari laut.

Ketika ia cukup remaja untuk bekerja, ia pergi ke Paris untuk bekerja sebagai seorang penjahit (Debaz, 2012). Di sana ia berhasil memikat banyak mata berkat sulamannya yang indah pada gaun komitmen nikah kerajaan. Ia kemudian berjumpa dengan seorang saudagar Inggris kaya berjulukan James Power. Mereka kemudian menikah dan tinggal di Messina (Debaz, 2012), sebuah kota pelabuhan yang ramai. Ini merupakan sebuah dunia gres bagi Villepreux-Power dan ia sangat terpikat. Ia memutuskan untuk dengan segala cara mempelajari tumbuhan dan fauna di sana.

Ia kerap menyusuri segala penjuru pulau, dan mengumpulkan segala sesuatu yang sanggup ia bawa pulang, atau menggambar apa-apa saja yang tidak sanggup ia bawa. Para nelayan mulai turut mengumpulkan hewan-hewan absurd untuk diberikan apabila mereka berjumpa dengan Villepreux-Power dalam perjalanan hariannya.  Ia bahkan menyewa sebuah bahtera untuk menangkap hewan-hewan maritim sendiri.

Kabar mengenai Nyonya Power dan koleksinya yang unik mulai menyebar. Para ilmuwan disekitar kota tersebut, contohnya dari Gioenia Academy di Catania berkunjung untuk menyaksikan koleksi serangga, ikan yang diawetkan dan moluska. Mereka nampak hidup berkat cairan balsem yang diramu sendiri oleh Villepreux-Power, sampai sanggup mempertahankan kecerahan warna orisinil satwa-satwa ini.

Sementara para ilmuwan ini mengagumi gambar-gambar yang dibuatnya, dua ekor kuskus jinak melompat-lompat di pohon yang sengaja dibawa ke dalam rumah. Akan tetapi, yang paling mempesona dari kesemuanya yaitu hewan-hewan maritim yang berenang kesana-kemari dalam sebuah wadah kaca. Ia merancang suatu wadah untuk laboratoriumnya, biar ia sanggup mengamati kehidupan maritim dengan lebih mudah. Wadah ciptaannya merupakan aquarium pertama yang dikenal.

Villepreux-Power mengamati bintang maritim dan remis, siput dan kuda laut. Ia jugalah yang pertama kali mengamati gurita yang bisa memakai watu untuk membuka kerang kipas. Ia mengusulkan pada para ilmuwan untuk mengembang biakkan ikan dalam kandang di bawah air. Hal ini dianggapnya penting untuk memulihkan kembali populasi ikan di sungai-sungai. Ini merupakan cikal bakal dari berkembangnya akuakultur. Tetapi diantara semua itu, sang  argonaut lah yang benar-benar telah memikat rasa penasarannya.

Argonaut yaitu binatang yang aneh. Sebagaimana umumnya gurita ia berbadan lunak (moluska), akan tetapi ia yaitu satu-satunya genus (marga) gurita yang mempunyai cangkang. Argonaut juga satu-satunya moluska yang sanggup meninggalkan cangkangnya, ia sanggup tiba dan pergi sesuka hati, ibarat halnya umang-umang. Hal ini menjadikan anggapan bahwa, Argonaut memperoleh cangkangnya dari binatang lain. Akan tetapi, Villepreux-Power tidak meyakini hal ini.

Membran dari dua tangan seekor Argonaut terentang tepat menyelimuti cangkang, dan organ-organ penyedotnya melekat tepat dipinggir bibir cangkang, hal ini membuat cangkang dan binatang ini nampak sebagai sebuah kesatuan. Ia menyimak perdebatan keras mengenai asal cangkang Argonaut dalam publikasi-publikasi ilmiah paling mutakhir kala itu. Nampaknya perdebatan ini terjadi alasannya yaitu tidak adanya eksperimen yang mengamati bagaimana Argonaut memperoleh cangkangnya, begitu menurutnya. Ia memberanikan dirinya karena, kala itu daerah tinggalnya di Messina akrab habitat yang dipenuhi Argonaut. 

Villepreux-Power mengumpulkan telur-telur argonaut dan mengamati proses tumbuh kembang mereka dengan memakai mikroskop. Ia juga mendokumentasikan setiap tahap pertumbuhan, dengan mengawetkan mereka memakai cairan balsem ramuannya. Upayanya berhasil, ia mengamati bahwa sesudah beberapa hari menetas, sebuah cangkang mungil akan terbentuk.

Percobaan yang dilakukannya di atas perahu, menyudahi argumentasi ini. Ia menyaksikan bagaimana Argonaut sanggup menambal cangkangnya dengan mengeluarkan lendir dari membran di tangan-tangannya. Iapun menyadari bahwa membran-membran ini pulalah yang pertama kali membentuk cangkang mereka. Aristoteles telah menulis mengenai membran-membran ini 2000 tahun sebelumnya, dengan menganggapnya sebagai layar. Anggapan ini pulalah yang menjadi cikal bakal nama Argonaut (pelayar). Akan tetapi Villepreux-Power lah yang pertama kali mengetahui kegunaan bekerjsama dari membran-membran ini.

Hasil penelitiannya dipublikasikan oleh Gioenia Academy pada tahun 1837,  para anggota sekolah tinggi ini menyanjungnya sebagai “kejeniusan, kesabaran dan ketekunan” dari "perhiasan terindah kota Messina". Ia kemudian diangkat sebagai anggota perempuan pertama dari sekolah tinggi ini, dan namanya diabadikan sebagai nama salah satu ikan maritim dalam yakni "Vinciguerria poweriae".

Ia berkorespondensi dengan para ilmuwan di seluruh Eropa, termasuk spesialis ilmu alam Richard Owen, yang terkenal akan penelitiannya akan invertebrata laut. Yakin bahwa Villepreux-Power telah memecahkan misteri wacana Argonaut, Owen memperlihatkan presentasi di depan the Zoological Society of London, yang dihadiri juga oleh Villepreux-Power.

Ia beruntung alasannya yaitu setidaknya Owen telah mau mengusut seluruh hasil percobaannya secara menyeluruh. Ia telah memperlihatkan setidaknya 20 spesimens yang memperlihatkan adanya pembentukan cangkang pada Owen. Ia juga memperlihatkan aneka macam bukti lain berdasarkan hasil eksperimen dan observasinya selama 10 tahun. Akan tetapi pada kala itu, pendapat seorang wanita, apalagi yang memperoleh ilmunya secara autodidak, tidaklah gampang dipercaya. “Untungnya, beberapa fakta yang terkait dengan pertanyaan (mengenai Argonaut ini) … keberadaannya tidak hanya didukung oleh testimoni individunya,” ujar editorial dalam the Magazine of Natural History.

Akan tetapi para anggota the Zoological Society bukanlah orang-orang yang picik. Setelah pertemuan, Villepreux-Power dengan gembira menulis kepada the Gioenia Academy dan menceritakan kebanggaan yang diterima hasil pekerjaannya dan proposal untuk menjadikannya anggota korespondensi. Secara keseluruhan, ia telah menjadi anggota perempuan dari 16 institusi ilmiah di segala penjuru Eropa.
Jeanne Villepreux-Power,
foto diambil pada tahun 1861
oleh André-Adolphe-Eugène Disdéri
Lisensi Public Domain


Akan tetapi, tetap saja prasangka menjadi pengganjal bagi terobosan-terobosan lainnya. Villepreux-Power telah mengamati bahwa seluruh argonauts nampaknya merupakan betina yang menghasilkan telur. Lalu dimana binatang jantannya? Ia melihat bahwa beberapa cangkang berisi benda yang nampak ibarat tangan kecil, lengkap dengan alat penyedotnya, dan diperkirakan berafiliasi dengan hilangnya binatang jantan. Akan tetapi para ilmuwan ketika itu menganggapnya sebagai cacing parasit. Observasinya dianggap sangat tidak akurat, dan hasil kesimpulannya dianggap didasarkan atas keyakinan psikologisnya. Nyatanya ketika ini, orang mengetahui bahwa ia benar. Argonaut jantan berukuran jauh lebih kecil dibandingkan ukuran betina, dan transfer sperma dilakukan dengan lengan yang sanggup dilepaskan.

Eksperimen-eksperimen yang dilakukan Villepreux-Power berakhir ketika ia meninggalkan Sisilia menuju Paris pada tahun 1842. Akan tetapi, ia terus menghasilkan karya-karya penting, termasuk panduan wisata ke Sisilia yang dilengkapi dengan ilustrasi yang indah. Panduan wisata ini dipuja-puja oleh warga Sisilia alasannya yaitu membuat status pulai ini diakui di Eropa. Ia bahkan mempublikasikan sebuah makalah wacana meteorit ketika ia berusia 73 tahun.

Akan tetapi pengukuhan luas atas inovasi-inovasi yang dibuatnya tidak pernah diterimanya. Aquarium menjadi sangat terkenal di Inggris sesudah dibukanya aquarium umum pada tahun 1853. Sayangnya, temuan ini diklaim oleh pihak lain. Villepreux-Power memohon proteksi pada Owen dan dipenuhi tanpa pamrih. Owen menjulukinya sebagai “ibu dari aquariophily” (Corsini-Foka, et.al., 2011) dalam sebuah artikel wacana moluska dalam the Encyclopedia Britannica.

Villepreux-Power wafat di Juillac pada tahun 1871. Ia segera dilupakan. Seandainya saja kapal yang mengangkut koleksinya yang luar biasa tidak karam tahun 1838, mungkin karyanya akan dikenal lebih luas. Akan tetapi, warisan terbesarnya masih sanggup dilihat dalam bentuk tangki ikan dan aquarium yang mempertontonkan kehidupan bawah air.

Daftar Pustaka

  1. Corsini-Foka, M., Lorenzini, P., Tirro, F., Sottile, G., & Kondilatos, G. (2011). On The Recent Occurrence of Females Argonauta Argo (Mollusca: Cephalopoda) In the Adriatic and Aegean Seas with Observations on Aquarium Maintenance. Vie ET Milieu, 61(1), 35-39.
  2. Debaz, J. (2012). Jeanne Villepreux-Power: une pionnière de la biologie marine. Bull Rayonnement CNRS, 58, 70-75.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Jeanne Villepreux-Power, Seorang Istri Yang Memecahkan Misteri 2000 Tahun"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel