Makam Berumur 4300 Ditemukan Di Saqqara

Para arkeolog menemukan dua buah makam berusia 4.300 tahun di Saqqara yang terletak 30 kilo meter selatan Kairo, Mesir. Kedua makam tersebut terbuat dari watu dan diprediksi dibangun untuk pejabat tinggi.

"Hari ini kami mengumumkan temuan besar dan penting di Saqqara, yakni inovasi bau tanah watu gres berusia 4.300 tahu lalu," ujar Kepala Dewan Agung Peninggalan Purbakala Mesir, Zahi Hawass kepada para wartawan, Senin (22/12). Menurut Hawass, inovasi kedua makam ini yaitu awal dari temuan pemakamam yang besar dan luas.

Sebelumnya, proses penggalian hanya fokus bersahabat lokasi dua piramida, yakni Piramida Raja Djoser dan Piramida Unas, raja terakhir dari dinasti kelima. Sementara itu, lokasi ditemukannya dua makam tersebut hampir belum tersentuh. "Ini artinya pemakaman kerajaan lebih besar daripada yang kami bayangkan," kata arkeolog Saleh Suleiman, yang bertugas menggali kedua makam tersebut.


Hawas menambahkan, penggalian akan terus berlanjut, dan temuan-temuan berikutnya akan mengarah kepada inovasi pemakaman dinasti kelima dan keenam Kerajaan Tua yang pernah memerintah sekitar 4.000 tahun lalu.

Di atas salah satu pintu makam selebar 90 sentimeter x 2,5 meter tertulis perihal seorang pria, Yaamat, sedangkan di makam kedua, yang dua kali lebih lebar dari makam pertama, terdapat gesekan dan gambar seorang perempuan yang sedang duduk.

Aidan Dodson, peneliti di Departemen Arkeologi dan Antropologi Universitas Bristol, Inggris, mengatakan, temuan kedua makam tersebut tidak terlalu berarti. Namun, kemungkinan ditemukannya pemakaman yang lebih besarlah yang berarti. "Temuan ini menyampaikan bahwa lahan kosong di peta Saqqara tidak sepenuhnya kosong. Hanya para arkeolog yang belum menggalinya," ujar Dodson.

Penggalian di Saqqara telah berlangsung selama 150 tahun dan menghasilkan inovasi piramida, makam, dan pemakaman dari kurun Kerajaan Tua, termasuk situs-situs purbakala di kurun Roma. Selama penggalian, temuan-temuan gres secara rutin ditemukan. November lalu, Hawass mengumumkan inovasi piramida gres yang ke-118 di Mesir, dan ke-12 di Saqqara.

Hawass mengatakan, gres sekitar 30 persen monumen-monumen di Mesir yang ditemukan, sementara sisanya masih tertimbun pasir.

Share this post