5 Kingdom Dalam Pembagian Terstruktur Mengenai Makhluk Hidup (Penjelasan Dan Gambar)

Klasifikasi makhluk hidup ialah suatu cara mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimilikinya. Ciri-ciri tersebut mulai dari ciri morfologi, anatomi, fisiologi, sifat biokimia, dan genetika. Makhluk hidup akan dipisahkan mulai dari kingdom hingga balasannya setiap makhluk hidup ditemukan spesiesnya. Tujuan utama pembagian terstruktur mengenai ini ialah untuk mempermudah mempelajari dan mengidentifikasi makhluk hidup.

Protista menyerupai hewan (protozoa). Protista ini mempunyai sifat menyerupai binatang yakni heterotrof dan sanggup bergerak. Filum ini diklasifikasikan menjadi empat kelas berdasarkan alat gerak yang dimiliki yakni rhizopoda (kaki semu, contoh: Amoeba sp.), ciliata (bulu getar, contoh: Trypanosoma sp.), flagelata (bulu cambuk, contoh: Paramecium sp.), dan sporozoa (tidak mempunyai alat gerak khusus, contoh: Plasmodium sp.).

Protista menyerupai flora (algae). Filum ini mempunyai sifat menyerupai flora yakni mempunyai klorofil sehingga autotrof (mampu menghasilkan makanan sendiri melalui fotosintesis). Filum ini diklasifikasikan menjadi empat kelas berdasarkan pigmen mayoritas yang dimilikinya yakni chlorophyta (alga hijau, contoh: Euglena sp), chrysophyta (alga emas, contoh: Vaucheria sp.), phaeophyta (alga coklat, contoh: Sargassum sp.), dan rhodophyta (alga merah, contoh: Polysiphonia sp.).

Protista menyerupai jamur. Filum ini mempunyai sifat menyerupai jamur, tetapi dengan gerakan pada fase vegetatifnya menyerupai amoeba. Struktur membran jamur menyerupai ganggang, hanya saja tidak mengandung klorofil. Filum ini diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu myxomycota (jamur lendir, contoh: Lycogola sp.) dan oomycota (jamur air, contoh: Phytium sp.).

3. Fungi

Klasifikasi Jamur (Fungi)

1. Divisi zygomycota, ialah divisi jamur yang berkembang biak secara aseksual dengan spora. Hifa tumbuh ke atas dan ujungnya membentuk spoangium yang sanggup pecah dan membuatkan spora. Contoh: Rhizopus oryzae (jamur tempe).
2. Divisi ascomycota, ialah divisi jamur yang berkembang biak secara seksual yang membentuk askospora di dalam askus. Pada reproduksi aseksualnya, ascomycota menghasilkan spora konidin yang terbentuk pada ujung hifa khusus yang disebut konidiofor. Contoh: Sacharomyces cereviceae (ragi).
3. Divisi Basidiomycota, ialah divisi jamur yang membentuk spora generatif pada basidium dan umumnya mempunyai badan buah berukuran besar. Contoh: Lentinus edodes (jamur shitake).
4. Divisi Deuteromycetes, ialah divisi jamur yang membentuk spora secara vegetatif yang belum diketahui fase kawinnya. Contoh: Histoplasma capsulatum (penyebab penyakit histoplasmosis).

4. Plantae

saraf.