Sel Mesangial (Artikel Lengkap)
Sel mesangial yaitu sel terspesialisasi pada ginjal yang membentuk mesangium di glomerulus. Bersama dengan matriks mesangial membentuk kutub vaskular ginjal. Sel mesangial mencakup 30-40% dari total sel di glomerulus. Berdasarkan lokasinya di glomerulus sel mesangial dibagi menjadi sel mesangial ekstraglomeruler dan sel mesangial intraglomeruler. Fungsi utama sel mesangial yaitu membuang residu yang terperangkap di membran dasar sehingga menjaga filter semoga tetap bersih. Sifat kontraktil sel mesangial telah terbukti tidak signifikan dalam tekanan penyaringan glomerulus.
Struktur renal korpuskula. 5a yaitu mesangium (sel mesangial intraglomeruler) dan 5b yaitu mesangium (sel mesangial ekstraglomeruler). Keduanya terbentuk dari sel mesangial.
1. Struktur Sel Mesangial
Sel mesangial bentuknya tidak beraturan dengan tubuh sel menyerupai silinder pipih dan proses di kedua ujungnya yang mengandung aktin, myosin, dan aktinin memberi sifat kontraksi pada sel mesangial. Filamen penahan sel mesangial ke membran basal glomerulus sanggup mengubah pemikiran kapiler dengan mengubah pemikiran permukaan ultrafiltrasi glomerulus. Sel mesangial ekstraglomerular berada di dalam dan erat dengan sel arteriol aferen dan eferen, yang memungkinkan komunikasi interseluler. Sel mesangial dipisahkan oleh ruang antar sel yang mengandung matriks ekstraseluler (disebut matriks mesangial). Matriks mesangial memperlihatkan proteksi struktural untuk mesangium. Matriks mesangial tersusun atas protein matriks glomerulus.
2. Perkembangan Sel Mesangial
Tidak terang apakah sel mesangial berasal dari sel mesenkimal atau stroma. Namun ada bukti yang mengambarkan bahwa mereka berasal dari kawasan lain di luar glomerulus dan bermigrasi ke glomerulus selama masa perkembangan. Ginjal janin dan bayi insan yang diwarnai memperlihatkan bahwa sel-sel mesenkim bermigrasi ke arah glomerulus dan kemudian sanggup ditemukan di mesangium.
3. Fungsi Sel Mesangial
3.1 Pembentukan Loop Kapiler selama Perkembangan
Selama masa perkembangan, sel mesangial penting dalam pembentukan kapiler berbelit-belit yang memungkinkan difusi terjadi secara efisien. Sel-sel prekursor endotelial mensekresi faktor pertumbuhan (PDGF)-B yang berasal dari trombosit dan sel mesangial mempunyai reseptor untuk PDGF. Hal tersebut menginduksi sel mesangial untuk melekat pada sel-sel endotel yang mengakibatkan pembuluh darah bermetamorfosis bundar yang menghasilkan kapiler berbelit-belit. Tikus yang kekurangan faktor pertumbuhan PDGF-B atau PDGFRβ tidak membuatkan sel mesangial. Ketika sel mesangial tidak ada, pembuluh darah menjadi pembuluh tunggal.
3.2 Berinteraksi dengan Sel Renal Lain
Sel mesangial membentuk unit fungsional glomerulus bersama sel endotel glomerulus dan podosit melalui interaksi jalur persinyalan molekuler yang penting untuk pembentukan jumbai glomerulus. Sel-sel mesangial membantu penyaringan dengan membentuk penyaringan dengan membentuk bab dari struktur berkas kapiler glomerulus yang menyaring cairan untuk menghasilkan urin. Komunikasi antara sel mesangial dan sel otot polos pembuluh darah membantu mengatur proses umpan balik tubuloglomerular dan pembentukan urin.
3.3 Berkontraksi untuk Mengatur Aliran dalam Kapiler
Sel mesangial sanggup berkontraksi dan relaksasi untuk mengatur pemikiran kapiler. Kontraksi tersebut diatur oleh zat vasoaktif. Kontraksi sel mesangial bergantung pada permeabilitas membran sel terhadap ion kalsium dan relaksasi dimediasi oleh faktor parakrin, hormon, dan cAMP.
3.4 Menghilangkan Makromolekul
Makromolekul dari lumen kapiler sanggup mengenai mesangium alasannya yaitu hanya dipisahkan oleh endotelium tanpa membran basal. Sel mesangial berperan dalam membatasi makromolekul untuk berakumulasi dalam ruang mesangial dengan proses fagositosis dan kemudian diangkut sepanjang batang mesangial. Ukuran, muatan, konsentrasi, dan afinitas makromolekul menghipnotis bagaimana makromolekul dikeluarkan.
4. Penyakit yang Berhubungan Dengan Sel Mesangial
4.1 Nefropati Diabetik
Perluasan matriks mesangial yaitu salah satu ciri-ciri nefropati diabetik meskipun juga melibatkan sel-sel lain termasuk podosit dan sel endotel. Ekspansi mesangial terjadi alasannya yaitu peningkatan pengendapan protein matriks ekstraseluler (misalnya fibronektin) ke mesangium.
Peningkatan kadar glukosa menghasilkan aktivasi jalur metabolik yang mengarah ke peningkatan stres oksidatif. Hal ini menghasilkan kelebihan produksi dan akumulasi produk simpulan glikosilasi lanjutan yang bertanggung jawab meningkatkan risiko penyakit glomerulus. Sel mesangial yang tumbuh pada protein hasil simpulan glikosilasi yang dimodifikasi memperlihatkan peningkatan produksi fibronektin dan penurunan proliferasi. Faktor-faktor ini alhasil mengarah pada penebalan membran basal glomerulus, perluasan matriks mesangial, kemudian glomerulosklerosi dan fibrosis.
Patologi mesangial juga sanggup berkembang selama fase awal diabetes. Hipertensi glomerulus mengakibatkan sel mesangial meregang yang mengakibatkan lisan GLUT1 yang diinduksi mengakibatkan peningkatan glukosa seluler. Pengulangan siklus peregangan dan relaksasi sel mesangial alasannya yaitu hipertensi meningkatkan proliferasi sel mesangial dan produksi matriks ekstraseluler yang sanggup terakumulasi dan mengarah ke penyakit glomerulus.
0 Response to "Sel Mesangial (Artikel Lengkap)"
Post a Comment