-->

Contoh Makalah: Peranan Dan Pengertian Pendidikan Karakter Disertai Dukungan Dari Al-Qur'an

Contoh Makalah: Peranan Dan Pengertian Pendidikan Karakter Disertai Dukungan Dari Al-Qur'an

BAB I
PENDAHULUAN

Ngelmu. Pendidikan abjad sangat dibutuhkan bagi setiap individu, karena pendidikan abjad Berusaha membantu setiap individu untuk mengenali tujuh belenggu bunyi hati (God Spot) setiap diri manusia. Ketujuh belenggu (God Spot) itu adalah: prasangka negatif, prinsip hidup, pengalaman, kepentingan subyektif, sudut pandang pembanding yang tidak obyektif, dan fanatisme. (Ary Ginanjar Agustian, 2010: 103). 

Selanjutnya di dalam sarasehan nasional tanggal 14 januari 2010 ada kesepakatan nasional yang membahas wacana pengembangan pendidikan budaya dan abjad bangsa. Isi dari kesepakatan tersebut ada 4 yaitu: 1). Pendidikan budaya dan abjad bangsa merupakan bab integral yang tak terpisahkan dari pendidikan nasional secara utuh. 2). Pendidikan budaya dan abjad bangsa harus dikembangkan secara komprehensif sebagai proses pembudayaan, oleh karena itu pendidikan dan kebudayaan secara kelembagaan perlu diwadahi secara utuh. 3). Pendidikan budaya dan abjad bangsa merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, sekolah, orang tua, oleh karena itu pelaksanaan budaya dan abjad bangsa harus melibatkan keempat unsure tersebut. 4). Dalam upaya merevitalisasi pendidikan dan budaya abjad bangsa dibutuhkan gerakan nasional guna menggugah semangat kebersamaan dalam pelaksanaan di lapangan.

Untuk menghilangkan belenggu hati ( God Spot ) tersebut  setiap individu harus mempunyai enam prinsip berdasarkan rukun dogma yaitu: 1). Membangun Prinsip Bintang (Star Principle). 2). Memiliki Prinsip Malaikat (Angel Principle ). 3). Memiliki Prinsip Kepemimpinan (Leadership Principle), 4).Menyadari akan pentingnya Prinsip Pembelajaran (Learning Principle). 5). Mewmpunyai Prinsip Masa Depan (Vision Principle). 6). Mempunyai Prinsip Keteraturan (Well Organized Principle) (Ary Ginanjar Agustian, 2010: 103-104).   Didalam makalah ini akan difokuskan wacana pembahasan dan aplikasi dalam kehidupan sehari hari yang dikaitkan dengan prinsip yang pertama yaitu membangun Prinsip Bintang (Star Principle ). 

 Dalam makalah ini akan dibahas dan difokuskan bagaimana setiap mahasiswa memiliki rasa aman (prinsip yang kokoh), mempunyai kepercayaan diri (confident), memiliki kebijaksanaan (wisdom), dan mempunyai integritas diri. Ketiga dasar itu merupakan isi ataupun inti dari prinsip bintang (star principle). Dalam makalah ini akan mencoba bagaimana pendidikan abjad dapat diterapkan dengan baik di lembaga pendidikan  Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan HAMZANWADI (STKIP HAMZANWADI)  di kawasan penulis mengajar.

BAB II
PEMBAHASAN


A.  Dasar dan Tujuan Hidup
 Prinsip bintang (Star Principle) ialah merupakan salah satu prinsip dasar untuk menhilangkan belenggu (god spot) yang ada padi diri setiap orang atau setiap individu. Apabila setiap individu dapat melaksanakan prinsip bintang (star principle) ini dengan baik maka akan mudah melaksanakan prinsip-prinsip yang lainnya. Hal ini karena prinsip bintang (star principle) ini merupakan keyakinan adanya eksistensi Yang Mahakuasa sebagai satu-satunya tujuan hidup ini. (Ary Ginanjar Agustian, 2010: 104 ). Tujuan hidup hanya untuk Yang Mahakuasa tersebut ada dalam surat Al Fatekhah yang berbunyi “iya kanakbudu wa iya kanasta’in” (kita hanya menyembah dan mohon sumbangan hanya kepada Allah) (Al-Qur’an).
Penyerahan diri hanya karena Yang Mahakuasa juga Nampak dalam ayat Al-Qur’an yang berbunyi “qul inq sholati wa nusuki wama yahya wama mati lilahi robil’alamin” (bahwasanya sholat kita, ibadah kita, hidup kita dan mayi kita hanyalah untuk Allah).Sealain itu semoga perinsip bintang (star principle) dapat berjalan dengan baik setiap individu dalam hal ini sebagai orang Islam harus menyakini adanya perintah dalam ayat “inna akramakum indallahi atqoqum” (sebaik baik insan dihadapan Yang Mahakuasa hanyalah orang yang taqwa. (Al-Qur’an).

Melihat konsep dasar yang sangat terang dan sangat tegas yang dituliskan di dalam Al-Qur’an tersebut secara eksklusif ataupun secara tidak eksklusif setiap individu akan dapat melaksanakan aktifitas hidupnya dengan penuh rasa aman, mempunyai kepercayaan diri yang kuat, mempunyai kebijaksanaan yang baik serta akan dapat menawarkan kekuatan untuk membangun integritasnya. Adanya dasar yang berpengaruh pada setiap individu dalam keyakinan terhadab Tuhannya maka hidup seseorang akan menjadi lebih tenang.Setiap individu secara otomatis tidak akan selalu ingin menerima kebanggaan dari sesamanya, karena semuanya sudah diserahkan pada Yang Mahakuasa semata.

Di dalam falsafah jawa semoga setiap individu dapat hidup dengan tepat juga ada tuntunan dasar semoga setiap orang tidak bertindak diluar batas. Setiap individu didalam bertindak harus selalu mengacu pada perintah Tuhan. Didalam falsafah jawa misalkan seorang p[emimpin yang baik harus mempunya delapan sifat yang semuanya dilakukan dengan keiklasan, kesabaran dan kejujuran. Kedelapan sifat tersebut adala: 1). Mahambeg mring kismo (memiliki watak bumi),artinya memberikankebutuhan hidup kepada siapa saja karena Yang Mahakuasa semata. 2). Mahambeg mring warih (memiliki watak air), maksudnya seorang pemimpin harus selalu turun ke bawah dan menawarkan kesegaran atau rasa tenteram kepada semua rakyat. 3). Mahambeg mring samirono (memiliki watak angin ), maksudnya seorang pemimpin dimana saja harus bersikap adil kepada siapa saja. 4).Mahambeg mring candra (memiliki watak bulan), artinya menawarkan penerangan dan kesegaran dan keindahan. 5). Mahambeg mring suryo (memiliki watak matahari),artinya menawarkan senar hidup ke seluruh jagat raya atau sebagai sumber petunjuk hidup. 6). Mahambeg mring samodra (memiliki watak samodra)maksudnya luas, untuk membuang apa saja atau sifat kasih saying, pengertian, dan kesabaran. 7).Mahambeg mring wukir (memiliki watak gunung),artinya kukuh, teguh,tidak mudah mengalah untuk membela kebenaran maupun rakyatnya. 8). Mahambeg mring dahana (memiliki watak api), maksudnya bisa memperabukan semangat dan menawarkan kehangatan ataupum bisa memerangi kejahatan dan menawarkan ketentraman kepada masyarakatnya (M.Zaairul Hag (2009: 156-162).

Dalam falsafah jawa tersebut dimaksudkan segala aktifitasnya yang dilakukan setiap individu sebagai pribadi, sebagai bab dari masayakat dan sebagai pemimpin harus semuanya diserahkan pada Allah. Konsep tersebut setiap individu setiap melangkah semata mata karena Allah, sehingga konsep keyakinan, keiklasan, keistiqomahan itu menjadi pegangan karena mengharap ridho dari Yang Mahakuasa swt.
B.  Aplikasi Pendidikan Karakter Di Kampus STKIP HAMZANWADI..

Bangsa Indonesia dikala ini sedang dilanda krisis multidimensi, yakni krisis ekonomi, krisis sosial, dan krisis kepercayaan. Kekayaan alam suatu bangsa termasuk Indonesia ternyata bukanlah ha! yang terpenting dalam mencapai keberhasilan. Telah terbukti Indonesia yang kaya dengan sumber alamnya ternyata jauh dari keberhasilan, tidak dapat memakmurkan masyarakatnya secara merata. Dengan demikian usaha apakah yang tepat dilakukan untuk mewujudkan keberhasilan suatu bangsa tersebut?. Ary Ginanjar Agustian yang terkenal dengan model ESQ (Emotional Spintual Quotient) di Indonesia menawarkan balasan bahwa sumber daya  insani ialah merupakan kunci dari kemajuan dan keberhasilan suatu bangsa. 

Membangun mutu insani yang berkualitas, tidaklah cukup dengan hanya mengandalkan kecerdasan intelektual (IQ) semata, harus didukung oleh kecerdasan emosi (EQ). Kedua kecerdasan tersebut harus pula didukung oleh kecerdasan spiritual (SQ), yaitu kesadaran akan kebenaran sejati yang didorong oleh kekuatan dan kesadaran untuk mencari ridho Allah, sehingga terbentuk suatu pribadi yang memiliki komitmen dan integritas tinggi serta ketaqwaan. Inilah balasan untuk mengatasi krisis multidimensi yang sedang melanda Indonesia dikala ini. Dalam surat al-A'raf ayat 96 (QS7:96) Yang Mahakuasa berfirman :" 

Sekiranya penduduk negeri itu beriman dan bertaqwa, tentulah Kami bukakan baginya (pintu) rahmat dari langit dan bumi...."

Melalui ESQ diharapkan akan tercipta kembali nilai-nilai kemanusiaan yang luhur, yakni nilai keadilan, nilai kemuliaan, nilai kejujuran, nilai kebenaran dan nilai-nilai lain yang sesuai dengan anugerah bunyi hati yang telah Tuhan berikan, sehingga dapat membangkitkan kembali keyakinan akan jati diri sejati yang bisa melahirkan suatu prinsip dan abjad bangsa yang didasari oleh nilai-nilai mulia kemanusiaan, di mana pada kesannya akan bisa menawarkan kemajuan serta keberhasilan duniawi dan ukhrawi secara bersamaan.Mahasiswa STKIP HAMZANWADI Selong diharapkan nantinya dapat berbagi pendidikan abjad yang telah dicetuskan oleh Ary Ginanjar Agustian.

Mahasiswa STKIP HAMZANWADI Selong diharapkan bisa dan siap menghadapi tatanan masa ekonomi gres (New Economy Era) dalam kondisi global yang tumbuh berkembang melalui ide, trust (kepercayaan) dan net working (jaringan). Ide yang sehat ialah pandangan gres yang didorong dan didasari oleh prinsip-prinsip yang menyatu dengan nilai mulia ketuhanan, sehingga akan menghasilkan suatu kepercayaan yang utuh dan jaringan yang solid dalam satu kesatuan prinsip yang benar dan fitrah (Adi Sasono, dalam Rahasi Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual: 2001, X). 

STKIP Hamzanwadi Selong diharapkan sebagai wadah untuk berusaha membina sumber daya insan menjadi berkualitas, unggul lahir dan batin, dituntut peka dan cendekia terhadap dilema ini. Disadari bahwa kesuksesan STKIP Hamzanwadi Selong sangat ditentukan oleh tugas serta semua unsur sivitas akademika menyerupai tenaga pengajar (dosen), mahasiswa, karyawan dan pimpinan. Dan diharapkan setiap pribadi sivitas akademika tersebut memiliki kekuatan, pendorong dan pengendali. Faktor-faktor yang dimaksud ialah kekuatan IQ, EQ, dan SQ.

Mahasiswa, STKIP HAMZANWADI Selong sebagai masyarakat ilmiah, dan bab dari system pendidikan, dituntut untuk menyadari bahwa apa pun yang mereka lakukan termasuk dalam proses yang menghantarkan mereka pada satu titik kemajuan baik IQ, EQ maupun SQ. Pemahaman ini mempertanyakan apakah ketiga hal itu direncanakari atau tidak, membawa pada kebahagiaan atau kesengsaraan, Semua keinginan atau visi akan terwujud jika mahasiswa STKIP HAMZANWADI Selong menyadari, memahami, dan  manpu menterjemahkan beberapa kecerdasan diatas dalam hidup mereka.

Perbekalan ini bertujuan untuk mengantarkan mahasiswa memiliki ketiga kecerdasan tersebut secara seimbang, dengan keinginan terwujudnya kesuksesan yang seimbang pula, menuju pada tingkat insan paripurna (insan kamil), sukses dunia dan sukses akhirat.

Peranan

C. Langkah Membangun IESQ Dalam Kehidupan Kampus 

Pertanyaan sekarang muncul, apakah memang penting IQ, EQ, dan SQ itu? dan untuk apa?, balasan dari pertanyaan yang beraliran pragmatis ini menjadi urgen untuk dijelaskan kepada mahasiswa STKIP HAMZANWADI karena mereka ialah sumber identifikasi bagi pembenaran dalam upaya merealisasikan tiga kecerdasan di atas dalam kehidupan kampus khususnya di STKIP HAMZANWADI Selong 

Kehidupan kampus di STKIP HAMZANWADI Selong yang berkutat dengan literatur atau sumber belajar, baik dari media elektronik, cetak, alam semesta atau orang lain, berupa teman, masyarakat dan juga dosen menuntut mereka melaksanakan prkerjaan rutinitas, berinteraksi, dan berusaha mencari, menemukan atau bahkan menciptakan sesuatu yang kesemuanya membutuhkan kecerdasan inteligensi (IQ), kecerdasan emosi (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ). Jika ketiga hal tersebut tidak terbangun dengan baik, maka apa yang dilakukan tidak akan dapat mencapai keinginan yang melakukannya. Lalu bagaimana membangun tiga kecerdasan (IQ, EQ, dan SQ) tersebut dalam diri mahasiswa? Jawabannya adalah, ada beberapa hal yang harus dilakukan dan dimiliki oleh mahasiswa STKIP HAMZANWADI Selong: 
  1. Mendasarkan semua acara dengan kekuatan ilahi 
  2. Mencari makna hakiki dari setiap kegiatan 
  3. Bekerja dengan dasar pengetahuan 
  4. Berorientasi pada tujuan 
  5. Berbuat dengan didasari perencanaan 
  6. Menyadari situasi 
  7. Keinginan untuk berubah 
  8. Mengenali diri 
  9. Menyingkirkan hambatan 
  10. Disiplin 
  11. Adanya sikap menghormati 
  12. Sikap mental positif 
  13. Kepastian tujuan 
  14. Antusias 
  15. Belajar dari kesalahan 
  16. Menyadari kelemahan dan mensinergikan dengan yang lain 


Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa ketiga kecerdasan (kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual) merupakan anugerah dari Sang Pencipta untuk makhluk insan yang dipercaya sebagai khalifah/pengganti-Nya di bumi. Ketiga kecerdasan ini telah diteliti oleh para andal dan ditemukan bahwa ketiganya merupakan bab yang tidak bisa dipisahkan apabila seseorang menginginkan kesuksesan. Kesuksesan yang dimaksud ialah kesuksesan yang seimbang, yaitu sukses di dunia dan sukses di akhirat. Secara singkat, juga dapat dipahami bahwa kecerdasan intelektual bermanfaat untuk berfikir, memecahkan soal-soal, problem solving, dan lain sebagainya. Kecerdasan emosional bermanfaat untuk merasa, mengetahui perasaan sendiri dan juga mengetahui perasaan orang lain. Kecerdasan emosinal ini dapat membantu pemiliknya untuk mencapai kesuksesan dalam mendalami diri sendiri dan orang lain, yang pada kesannya dapat menentukan sikap menyerupai apa yang akan dilakukannya baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain dalam mencapai sukses yang seimbang, yaitu sukses dunia dan sukses akhirat. Demikian juga halnya dengan kecerdasan spiritual. Dalam artian bahwa kecerdasan spiritual melambangkan pencarian seseorang terhadap "mengapa sesuatu kegiatan itu dilakukan"?. "Untuk apa kegiatan itu dilakukan". Hal ini ialah pencarian yang hakiki, yang amat menunjang terhadap pencarian kesuksesan hakiki, yang semuanya ditujukan kepada Allah.

BAB III
Kesimpulan


Pendidikan kerakter tidak hanya untuk dipahami secara teoritis saja tetapi pendidikan abjad perlu diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari oleh setiap manusia. Secara khusus mahasiswa STKIP HAMZANWADI Selong, Lombok Timur Nusa Tenggara Barat harus berperan dan terlibat secara eksklusif dalam berbagi pendidikan abjad di lingkungan kampus dan masyarakat. Hal tersebut apabila setiap mahasiswa tidak dilibatkan dalam berbagi pendidikan abjad secara eksklusif dan tidak eksklusif akan berdampak pada perkembangan pendidikan abjad di kampus dan di masyarakatnya. Oleh alasannya ialah itu pentingnya pendidikan abjad diberikan kepada mahasiswa dengan mempertimbangkan aspek teoritis dan aplikasinya. Dengan adanya konsep pendidikan abjad kepada mahasiswa tersebut akan dapat membantu terbentuknya kepribadian yang baik dalam berbangsa dan bernegara.

Daftar Pustaka

Adi Sasono, (2001)  dalam Rahasi Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual:, Jakarta: PustakaX 

Al-Qur’an,(2008),Jakarta: Komari.

Ary Ginanjar A.  (tt) Spiritual Company: Kecerdasan Spiritual Pembawa Sukses Kampiun Bisnis Dunia. Jakarta: Arga Publishing

Ary Ginanjar A.  (2007). ESQ: Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual. Jakarta: Arga Publishing

Ary Ginanjar A.  (2008). Mengapa ESQ. Jakarta: Arga Publishing

Marzuki (2009). Prinsip Dasar Akhlak Mulia. Yogyakarta: Debut Wahana

Muhammad Zainul Haq. (2010). Tasawuf Semar Hingga Bagong. Yogyakarta: Kreasi Wacana
Your partner in character building. ESQ Training Center


Sumber http://www.eurekapendidikan.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Contoh Makalah: Peranan Dan Pengertian Pendidikan Karakter Disertai Dukungan Dari Al-Qur'an"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel