Pengantar Kecerdasan Interpersonal
Pengertian Kecerdasan Interpersonal
Ngelmu - Gardner dalam Efendi (2005) menyatakan kecerdasan ialah suatu kemampuan untuk memecahkan dan kemampuan untuk menghasilkan produk yang memiliki nilai budaya. Berdasarkan konsep ini Gardner menemukan bahwa kecerdasan insan tidak tunggal tapi ganda bahkan tak terbatas. Gardner menemukan delapan kecerdasan yang dimiliki manusia, yang disebutnya dengan kecerdasan majemuk (multiple intelligence). Kedelapan kecerdasan tersebut ialah kecerdasan linguistik, kecerdasan logis-matematis, kecerdasan spasial, kecerdasan musikal, kecerdasan kinestetik, kecerdasan naturalis, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan interpersonal.
Kecerdasan interpersonal ialah kemampuan untuk memahami dan bekerjasama dengan orang lain (Amstrong, 2002). Kecerdasan ini menuntut kemampuan untuk menyerap dan tanggap terhadap suasana hati, perangai, niat, dan hasrat orang lain. Kecerdasan interpersonal akan menawarkan kemampuan anak dalam bekerjasama dengan orang lain. Kecerdasan interpersonal yang tinggi membuat orang bisa bekerjasama dengan orang lain dan melaksanakan sinergi untuk membuahkan hasil-hasil positif (Lie, 2003).
Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal tinggi akan bisa menjalin komunikasi yang efektif dengan orang lain, bisa berempati secara baik, bisa mengembangkan hubungan yang harmonis dengan orang lain, menyukai bekerja secara kelompok. Kecerdasan interpersonal bisa dikatakan juga sebagai kecerdasan sosial, diartikan sebagai kemampuan dan keterampilan seseorang dalam menciptakan relasi, membangun kekerabatan dan mempertahankan kekerabatan sosialnya sehingga kedua belah pihak berada dalam situasi menguntungkan (Safaria, 2005).
Lwin (2008) menjelaskan kecerdasan interpersonal sebagai kemampuan untuk memahami dan memperkirakan perasaan, temperamen, suasana hati, maksud dan cita-cita orang lain kemudian menanggapinya secara layak.
Definisi lain diungkapkan oleh Tan (2008) dalam jurnal Sibel, et al (2013) yaitu:
“Interpersonal (social) intelligence is the capacity of understanding, distinguishing and welcoming the emotions, aspirations and needs of surrounding people”
Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kecerdasan interpersonal ialah kemampuan untuk memahami maksud dan perasaan orang lain sehingga tercipta hubungan yang harmonis dengan orang lain. Kecerdasan interpersonal penting dalam kehidupan insan sebab pada dasarnya insan tidak bisa menyendiri. Banyak kegiatan dalam hidup insan terkait dengan orang lain, begitu juga seorang anak yang membutuhkan derma orang-orang disekitarnya.
Karakteristik Kecerdasan Interpersonal
Karakteristik orang yang memiliki kecerdasan interpersonal menurut Yaumi (2012) adalah:
- Belajar dengan sangat baik saat berada dalam situasi yang membangun interaksi antara satu dengan yang lainnya.
- Semakin banyak bekerjasama dengan orang lain, semakin merasa bahagia.
- Sangat produktif dan berkembang dengan pesat saat berguru secara kooperatif dan kolaboratif.
- Ketika menggunakan interaksi jejaring sosial, sangat senang dilakukan dengan chatting atau teleconference.
- Merasa senang berpartisipasi dalam organisasi-organisasi sosial keagamaan dan politik.
- Sangat senang mengikuti program talk show di televisi dan radio.
- Ketika bermain atau berolahraga, sangat berilmu bermain secara tim (ganda atau kelompok) daripada bermain sendirian.
- Selalu merasa bosan dan tidak bernafsu saat bekerja sendiri.
- Selalu melibatkan diri dalam banyak sekali acara ekstrakurikuler.
- Sangat peduli dan penuh perhatian pada masalah-masalah dan isu-isu sosial.
Secara umum, kecerdasan interpersonal dapat diamati dari perilaku seseorang. Orang yang memiliki kecerdasan interpersonal yang berpengaruh cenderung bisa berdaptasi dengan lingkungan, senang bantu-membantu dengan orang lain, dan bisa menghargai orang lain serta memiliki banyak teman. Safaria (2005) juga menyebutkan karakteristik anak yang memiliki kecerdasan interpersonal tinggi, yaitu:
- Mampu mengembangkan dan menciptakan kekerabatan sosial gres secara efektif.
- Mampu berempati dengan orang lain atau memahami orang lain secara total.
- Mampu mempertahankan kekerabatan sosialnya secara efektif sehingga tidak musnah dimakan waktu dan senantiasa berkembang semakin mendalam/penuh makna.
- Mampu menyadari komunikasi mulut maupun nonverbal yang dimunculkan orang lain, atau dengan kata lain sensitif terhadap perubahan situasi sosial dan tuntutan-tuntutannya.
- Mampu memecahkan dilema yang terjadi dalam kekerabatan sosialnya dengan pendekatan win-win solution, serta yang paling penting ialah mencegah munculnya dilema dalam kekerabatan sosialnya.
- Memiliki kemampuan komunikasi yang mencakup keterampilan mendengarkan efektif, berbicara efektif dan menulis secara efektif.
Aspek-aspek Kecerdasan Interpersonal
Anderson (1999) dalam Safaria (2005) menyatakan bahwa kecerdasan interpersonal mempunyai tiga dimensi utama yaitu social sensitivity, social insight, dan social communication. Ketiga dimensi ini merupakan satu kesatuan utuh dan ketiganya saling mengisi satu sama lain.
a. Kepekaan sosial (social sensitivity)
Kepekaan sosial ialah kemampuan anak untuk bisa mencicipi dan mengamati reaksi-reaksi atau perubahan orang lain yang ditunjukkannya baik secara mulut maupun non-verbal. Kepekaan sosial ini meliputi sikap empati dan sikap pro-sosial. Empati merupakan kemampuan untuk mengetahui bagaimana perasaan orang lain. Sedangkan sikap pro-sosial ialah sebuah tindakan moral yang harus dilakukan secara kultural menyerupai berbagi, membantu seseorang yang membutuhkan, bekerjasama dengan orang lain, dan mengungkapkan simpati. Adapun indikator dari aspek kepekaan sosial ialah sebagai berikut: (1) memiliki kemampuan untuk bersikap empati terhadap orang lain dan (2) memiliki kemampuan untuk bersikap pro-sosial.
b. Pandangan sosial (social insight)
Pandangan sosial ialah kemampuan dalam memahami dan mencari pemecahan dilema yang efektif dalam suatu interaksi sosial. Pandangan sosial meliputi pemahaman situasi dan etika sosial, keterampilan pemecahan dilema dan kesadaran diri yang merupakan pondasi dasar dari pandangan sosial. Adapun indikator dari aspek pandangan sosial ialah sebagai berikut: (1) memiliki kesadaran diri; (2) memiliki pemahaman etika sosial dan situasi sosial; dan (3) memiliki kemampuan pemecahan dilema yang efektif.
c. Komunikasi sosial (social communication)
Komunikasi sosial ialah penguasaan keterampilan komunikasi sosial merupakan kemampuan individu untuk menggunakan proses komunikasi dalam menjalin dan membangun hubungan interpersonal yang sehat. Inti dari komunikasi sosial ialah komunikasi yang efektif dan mendengarkan secara efektif. Adapun indikator dari aspek pandangan sosial ialah sebagai berikut: keterampilan melaksanakan komunikasi secara efektif.
Sumber http://www.eurekapendidikan.com
0 Response to "Pengantar Kecerdasan Interpersonal"
Post a Comment