Teknik Penilaian Non-Tes
Teknik Penilaian Non-Tes
Ngelmu - Teknik penilaian non-tes dapat digunakan untuk mengetahui proses dan produk dari hasil berguru penerima didik, misalnya berkaitan dengan kompetensi sikap. Berikut ini beberapa jenis teknik penilaian non-tes:
a. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah teknik penilaian yang dilakukan dengan menggunakan indera secara langsung. Observasi dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang akan diamati (Rosana, 2014).
Berdasarkan kerangka kerjanya, observasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
- Observasi berstruktur, yaitu semua acara guru sebagai observer telah ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan kerangka kerja yang berisi faktor – faktor yang telahh diatur skenarionya. Isi dan luas materi observasi telah ditetapkan dan dibatasi dengan terang dan tegas.
- Observasi tak berstruktur, yaitu semua acara guru sebagai obsever tidak dibatasi oleh suatu kerangka kerja yang pasti. Kegiatan observasi hanya dibatasi oleh tujuan obsevasi itu sendiri.
Berdasarkan teknis pelaksanaannya, observasi dapat ditempuh melalui tiga cara yaitu.
- Observasi langsung, yaitu observasi yang dilakukan secara pribadi terhadapa objek yang diselidiki.
- Observasi tak langsung, yaitu observasi yang dilakukan melalui perantara, baik teknik maupun alat instrumen.
- Observasi partisipasi, yaitu observasi yang dilakukan dengan cara ikut ambil bab atau melibatkan diri dalam situasi objek yang diteliti.
Baca juga artikel terkait mengenai observasi:
b. Wawancara
Teknik wawancara pada satu segi mempunyai kesamaan arti dengan tes lisan yang telah diuraikan di atas. Teknik wawancara ini diperlukan pendidik untuk tujuan mengungkapkan atau menanyakan lebih lanjut hal-hal yang kurang terang informasinya. Teknik wawancara ini dapat pula digunakan sebagai alat untuk menelusuri kesukaran yang dialami penerima didik tanpa ada maksud untuk menilai.
Wawancara terdiri dari dua jenis yaitu wawancara pribadi dan tidak langsung. Wawancara pribadi yaitu wawancara yang dilakukan secara pribadi antara pewawancaraatau guru dengan orang yang diwawancara atau penerima didik tanpa melalui perantara. Wawancara tidak pribadi yaitu pewawancara tau guru menanyakan sesuatu kepada penerima didik melaui perantaraan orang lain atau media.
Berdasarkan bentuknya, pertanyaan wawancara dibagi menjadi tiga jenis yaitu:
- Bentuk pertanyaan berstruktur, yaitu pertanyaan yang menuntut balasan semoga sesuai dengan apa yang terkandung dalam pertanyaan tersebut. pertanyaan semacam ini biasanya digunakan kalau masalahhnya tidak terlalu kompleks dan jawabanya sudah kongrit.
- Bentuk pertanyaan tak berstruktur, yaitu pertanyaan yang bersifat terbuka, penerima didik secara bebas menjawab pertanyaan tersebut. pertanyaan semacam ini tidak memberi struktur balasan kepada penerima didik alasannya balasan dalam pertanyaan itu bebas.
- Bentuk pertanyaan campuran yaitu pertanyaan yang menuntut balasan campuran, ada yang berstruktur ada yang bebas.
c. Penugasan
Penugasan adalah suatu teknik penilaian yang menuntut peserta didik melaksanakan acara tertentu di luar acara pembelajaran di kelas. Penugasan dapat diberikan dalam bentuk individual atau kelompok. Penugasan ada yang berupa pekerjaan rumah atau berupa proyek. Pekerjaan rumah yaitu peran yang harus diselesaikan penerima didik di luar acara kelas, misalnya menyelesaikan soal-soal dan melaksanakan latihan. Proyek yaitu suatu peran yang melibatkan acara perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun mulut dalam waktu tertentu dan umumnya menggunakan data lapangan.
d. Penilaian portofolio
Penilaian portofolio yaitu suatu model penilaian yang bertujuan untuk mengukur kemampuan penerima didik dalam membangun dan merefleksi suatu peran atau karya melalui pengumpuan materi – materi yang relefan dengan tujuan dan harapan yang dibangun olehh penerima didik, sehingga hasil pekerjan tersebut dapat dinilai dan dikontari oleh guru dalam periode tertentu. Makara penilaian portofolio merupakan suatu pendekatan dalam penilaian kinerja penerima didik. Penilaian portofolio dibagi menjadi dua jenis yaitu portfolio proses dan produk. (Baca: Prinsip Penilaian Pendidikan)
1) Portofolio proses
Portofolio proses yaitu mengambarkan acara pembelajaran untuk mencapai standar kompetensi, kompetensi dasar, dan sekumpulan indikator yang telah ditetapkan dalam kurikulum serta mengambarkan semua hasil dari awal hingga dengan selesai selama kurun waktu tertentu. Contoh portofolio proses yaitu Portofolio kerja (working portofolio) yang digunakan untuk memantau kemajuan atau perkembangan dan menilai penerima didik dalam mengelola acara berguru mereka sendiri. Pada portofolio kerja ini yang dinilai yaitu cara kerja dan hasil kerja siswa.
2) Portofolio produk
Penilaian portofolio ini hanya menekankan pada penugasan dari peran yang dituntut dalam standar kompetensi, kompetensi dasar dan sekumpulan indikator hasil berguru serta hanya mengambarkan evidence paling baik tanpa memperhatikan bagaimana dan kapan evidence tersebut diperoleh. Contoh portofolio produk yaitu portofolio penampilan (show portofolio) dan portofolio dokumentasi (documentary portofolio).
a) Portofolio penampilan (show portofolio)
Portofolio penampilan digunakan untuk memilih hal-hal yang paling baik yang mengambarkan materi atau pekerjaan terbaik yang dihasilkan oleh siswa.
b) Portofolio dokumentasi (documentary portofolio)
Portofolio dokumentasi yaitu seleksi hasil kerja terbaik siswa yang akan diajukan dalam penilaian. Portofolio dokumentasi tidak hanya berisi hasil kerja siswa, tetapi semua proses yang digunakan oleh siswa untuk menghasilkan karya tertentu.
e. Penilaian diri
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta penerima didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya berkaitan dengan kompetensi yang menjadi tujuan pembelajaran (Rosana, 2014).
f. Penilaian antarteman
Penilaian antar sahabat merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan temannya dalam aneka macam hal. Oleh alasannya itu, perlu ada pedomanan penilaian antarteman yang memuat indikator prilaku yang dinilai (Rosana, 2014).
g. Jurnal
Jurnal merupakan catatan pendidik selama proses pembelajaran yang berisi gosip kekuatan dan kelemahan penerima didik yang berkait dengan kinerja ataupun sikap penerima didik yang dipaparkan secara dekriptif (Rosana, 2014).
Sumber http://www.eurekapendidikan.com
0 Response to "Teknik Penilaian Non-Tes"
Post a Comment